BANJARNEGARA – Dua hari pasca ditetapkannya status tanggap darurat bencana alam tanah longsor di dusun Situkung, desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara beberapa kebutuhan mendesak untuk pengungsi belum sepenuhnya tercukupi.
Koordinator pos lapangan PMI Banjarnegara Edi Purwanto mengatakan, beberapa kebutuhan mendesak untuk pengungsi hingga saat ini ada beberapa yang belum tercukupi.
“Popok balita, peralatan dan perlengkapan mandi, pakaian dalam untuk dewasa, anak, dan
balita saat ini masih menjadi kebutuhan mendesak untuk pengungsi,” kata Edy, pada Selasa malam (18/11/2025).
Selain itu kebutuhan lain yang mendesak untuk pengungsi yakni makanan anak, susu balita, higyene kit serta alas tidur.
Pihaknya berharap masyarakat yang hendak berdonasi atau memberikan sumbangan dapat diwujudkan dalam wujud barang tersebut diatas.
“Untuk agenda besok pada Rabu pagi sesuai petunjuk dari pos komando lapangan yakni distribusi bantuan logistik non permakanan untuk pengungsi,” lanjut Edi.
Edi juga menjelaskan, distribusi logistik non permakanan juga disesuaikan dengan hasil temuan tim assessment dilapangan yang terus bergerak setiap hari ke beberapa titik lokasi pengungsian.
Sementara itu, ketua bidang penanggulangan bencana alam PMI Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, hingga hari ke tiga setelah penetapan status tanggap darurat bencana alam PMI terus bergerak dan fokus terhadap beberapa layanan.
“Dapur umum, logistik, assessment, distribusi, evakuasi ambulance dan pelayanan air bersih masih menjadi fokus utama dalam pelayanan PMI,” ujarnya.
Andri juga menjelaskan, saat ini PMI Banjarnegara mendapatkan bantuan personel dari beberapa PMI seperti Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Brebes.
“Relawan dari PMI tetangga yang dikirimkan merupakan SDM terlatih pada spesifikasi dan bidang masing-masing dan diharapkan akan mempercepat pelayanan selama masa tanggap darurat,” pungkasnya.** (alw/mj).